Tuesday, May 28, 2013

Resume 14 - Perancangan Jaringan dengan Konsep Wireless Distribution System (WDS)

Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router utama, router lantai 1, router lantai 2, router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya saling terhubung seperti gambar dibawah ini: (Via Wireless)

Desain Rancangan:


Langkah-langkah:
1. Open Winbox Sebagai Tool Buat Console Mikrotik Searching Mac AP Dengan Winbox & Click Connect

2. Tentukan MAC AP yang akan di console. Login : admin Password : (default blank passwd)

3. Enable Wlan seperti tertera petunjuk pada gambar

Sunday, May 26, 2013

Resume 13 - Konsep Wireless Distribution System (WDS)

Konsep WDS

Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu system perluasan jaringan wireless, dimana dengan Wireless Distribution System, memungkinkan kita bisa membangun infrastruktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge, dimana kita tidak memungkinkan untuk memasang jaringan kabel, karena lebih mahal, terbatas, atau secara fisik memang tidak memungkinkan untuk membuat jaringan kabel.
Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point.
Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)

Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS):
  • Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS.
  • Masing-masing IP Address  Access Point tidak boleh sama.
  • Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Enkripsi / Authentication yang sama.
  • Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
  • Matikan layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
  • Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
  • Wireless bridge, dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point , dan tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.

Wednesday, May 22, 2013

Resume 12 - Koneksi Jaringan secara Wireless

subnet
net
192.168.7.0/29
192.168.7.7/29
Net utama
192.168.7.8/30
192.168.7.11/30
Net 1
192.168.7.12/30
192.168.7.15/30
Net 2
192.168.7.16/30
192.168.7.19/30
Net 3
192.168.7.20/30
192.168.7.23/30
Net 4
192.168.7.24/29
192.168.7.31/29
Net 5
192.168.7.32/29
192.168.7.39/29
Net 6
192.168.7.40/29
192.168.7.47/29
Net 7
192.168.7.48/29
192.168.7.55/29
Net 8


Langkah Kerja:
1. Aktifkan Wireless

2. Pilih quick set dan klik disconect

3.  Pilih router utama dan klik connect

4. Setelah di connectkan. Silahkan pilih DHCP dan LAN IP Address atur dengan 
192.168.7.17/30. lalu klik OK.

Monday, May 20, 2013

Resume 11 - Konsep WIFI

A.    Pengertian dan Perkembangan
Istilah "hotspot" sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan akses WLAN bagi publik. Hot Spot Area adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN (WLAN IEEE 802.11b) pada lokasi publik seperti Bandara, Loby Hotel, Ruang konferensi, Perguruan Tinggi dan Kafe. Teknologi WLAN ini mampu mamberikan kecepatan akses kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada jangkauan hingga 100 meter dariAccess Point (AP) tergantung struktur bangunan atau penghalang yang ada diantara AP dengan terminal pengguna.

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruangmeeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.

Friday, May 17, 2013

Resume 10 - Rancangan Jaringan 4 Lantai dengan menggunakan Dynamic Routing OSPF


Pada postingan ini kita akan membuat routing OSPF pada router cisco yang Cisco Packet Tracer.

Pada layar kerja Packet Tracer, atur device yang diperlukan sepert ini:
Lalu pada router, karena belum terdapat module untuk serial (yang menghubungkan antar router), maka tambahkan modul.
Pertama matikan perangkat, lalu pilih modul yang memiliki port serial, tarik modul ke slot yang kosong, masukkan sesuai kebutuhan.
Kemudian, hubungkan perangkat.

Dari router ke router menggunakan kabel serial,pada kabel serial salah satu sisi yang saling berhubungan memiliki fungsi clock yang nantinya harus di konfigurasi, sedangkat dari router ke switch menggunakan kabel straight, ketika semua perangkat sudah di hubungkan dengan kabel, atur network ID yang di inginkan (lihat gambar untuk contoh)
Kemudian pada router konfigurasi alamat gateway pada interface yang terhubung dengan perangkat lain

Wednesday, May 15, 2013

Resume 9 - Rancangan Jaringan 4 Lantai dengan Jalur Ganda


Konsep Perancangan
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router  utama, router lantai 1, router lantai 2, router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya sling terhubung serperti gambar dibawah ini: (JALUR GANDA).

Tabel Routing:


A. LANGKAH – LANGKAH
Setting pada Router Lantai 1:
1. Buka Winbox,lalu pilih connect

2. Pilih New Terminal

3.  Untuk memudahkan kita nantinya, maka ubah lah nama dari router kita tersebut

Friday, May 10, 2013

Resume 8 - Konfigurasi Routing OSPF (Lanjutan)

Melanjutkan postingan sebelumnya, klu pada postingan sebelumnya kita telah membahas konsep dasar protokol routing OSPF pada jaringan disini, sekarang akan kita bahas mengenai konfigurasinya dengan studi kasus ssederhana tiga router dengan topologi seperti pada gambar dibawah 




Konfigurasi OSPF Router1 

/ip address add address=192.168.1.37/24 interface=ether1
/ip address add address=10.10.10.1/30 interface=ether2
/ip address add address=10.10.11.1/30 interface=ether3

/ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
#   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
0   192.168.1.37/24    192.168.1.0          192.168.1.255        ether1
1   10.10.10.1/30        10.10.10.0            10.10.10.3              ether2
2   10.10.11.1/30        10.10.11.0            10.10.11.3               ether3

/routing ospf interface add interface=ether2 cost=10
/routing ospf interface add interface=ether3 cost=50

/routing ospf interface print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic, P - passive
#    INTERFACE                                                               COST  PRIORITY NETWORK-TYPE   AUTHENTICATION AUTHENTICATION-KEY
0    ether2                                                                             10              1                     broadcast      none
1    ether3                                                                             50              1                     broadcast      none

/routing ospf set distribute-default=always-as-type-1
/routing ospf set redistribute-connected=as-type-1
/routing ospf set redistribute-static=as-type-1
/routing ospf print
router-id: 0.0.0.0
distribute-default: always-as-type-1
redistribute-connected: as-type-1
redistribute-static: as-type-1
redistribute-rip: no
redistribute-bgp: no
metric-default: 1
metric-connected: 20
metric-static: 20
metric-rip: 20
metric-bgp: 20
mpls-te-area: unspecified
mpls-te-router-id: unspecified

Friday, May 3, 2013

Resume 7 - Konsep Dasar OSPF (Open Shortest Path First)




Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sekilas mengenai konsep dasar salah satu protokol routing yang terkenal, yang biasanya digunakan untuk mengadministrasi jaringan dengan skala menengah ke bawah. protokol Rotuing yang dimaksdu adalah protokol Routing Open Shortest Path First atau yang lebih sering disebut dengan nama OSPF.

Mengapa dikatakan terkenal? 

Yang menyebabkan OSPF menjadi terkenal adalah karena routing protokol ini notabene adalah yang paling cocok digunakan dalam jaringan lokal berskala sedang hingga enterprise. Misalnya di kantor-kantor yang menggunakan lebih dari 50 komputer beserta perangkat-perangkat lainnya, atau di perusahaan dengan banyak cabang dengan banyak klien komputer, perusahaan multinasional dengan banyak cabang di luar negeri, dan banyak lagi. 

Mengapa dikatakan paling cocok? 

Karena OSPF memiliki tingkat skalabilitas, reliabilitas, dan kompatibilitas yang tinggi. Mengapa demikian? Nanti akan dibahas satu per satu di bawah. Selain paling cocok, kemampuan routing protokol ini juga cukup hebat dengan disertai banyak fitur pengaturan. Sebuah routing protokol dapat dikatakan memiliki kemampuan hebat selain dapat mendistribusikan informasi routing dengan baik juga harus dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan penggunanya. OSPF memiliki semua ini dengan berbagai pernak-pernik pengaturan dan fasilitas di dalamnya. OSPF memang sangat banyak penggunanya karena fitur dan kemampuan yang cukup hebat khususnya untuk jaringan internal sebuah organisasi atau perusahaan. Dibandingkan dengan RIP dan IGRP, yang sama-sama merupakan routing protokol jenis IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF lebih powerful, skalabel, fleksibel, dan lebih kaya akan fitur.

Apa Sebenarnya OSPF?

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.